Museum Geologi atau Museum Geologi Bandung merupakan salah satu objek wisata sejarah dan edukasi di kota kembang Bandung. Museum ini memberikan informasi dan pengetahuan mengenai geologi atau ilmu bumi dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Di museum ini, wisatawan dapat menyaksikan berbagai material geologi berbentuk batuan, fosil, ataupun mineral yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Karena pentingnya peranan museum dan koleksi yang dimiliki, Museum Geologi Bandung tercatat sebagai warisan nasional dan dilindungi dalam Peraturan Pemerintah.
Sejarah Museum Geologi Bandung
www.abigailrental.com
Pembangunan Museum Geologi Bandung berawal dari berlangsungnya revolusi industri di Eropa pada pertengahan abad ke-18. Pada saat itu, pemerintah Belanda sadar akan pentingnya bahan tambang dan galian sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda kemudian mendirikan lembaga bernama Dienst van het Mijnwezen yang berfungsi menyelidiki kondisi geologi dan tambang di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 1850.
Sebagai tempat untuk menganalisa dan menyimpan contoh batu-batuan, fosil, dan mineral yang telah diselidiki, pemerintah Belanda membangun Geologisch Museum di kota Bandung pada tahun 1928. Tempat inilah yang kemudian kita kenal sebagai Museum Geologi Bandung. Menempati gedung kuno bergaya Art Deco, Museum Geologi diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 16 Mei 1929, dua hari menjelang pembukaan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 yang berlangsung di Bandung tanggal 18-24 Mei 1929.
Daya Tarik Museum Geologi Bandung
Koleksi batu-batuan, mineral, dan fosil unik dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi daya tarik utama dari Museum Geologi Bandung. Museum ini menyimpan fosil manusia purba pertama di dunia, fosil dinosaurus yang super besar, hingga koleksi meteorit yang pernah jatuh di wilayah Indonesia. Meteorit paling mengesankan yang tersimpan di Museum Geologi Bandung memiliki berat sekitar 156 kg. Benda tersebut menembus atmosfer bumi dan jatuh di Jatipengilon, Madiun pada 30 Maret 1884. Koleksi lainnya yang dipamerkan di Museum Geologi adalah berbagai jenis batu-batuan dan mineral yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Nusantara sejak tahun 1850.
Selain memamerkan benda-benda koleksi yang menarik, Museum Geologi Bandung juga memberikan informasi mengenai kondisi geologi di wilayah-wilayah Indonesia menggunakan sekumpulan alat peraga. Keberadaan informasi ini menjadikan Museum Geologi sebagai tempat yang tepat untuk melakukan studi pendahuluan bagi para peneliti bidang geologi sebelum terjun ke penelitian lapangan. Museum Geologi juga bisa berfungsi sebagai tempat pembelajaran non formal yang menarik bagi pelajar ataupun mahasiswa bidang geologi.
Ternyata, selain berperan sebagai pusat edukasi dan wisata, Museum Geologi juga menyimpan sejarah panjang yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Didirikan sejak tahun 1929, Museum Geologi berpindah-pindah kepengurusan dari pemerintah Belanda ke Jepang hingga akhirnya ke tangan pemerintah Indonesia. Perjuangan tak selesai sampai disitu. Paska kemerdekaan, pengelolaan Museum Geologi masih terus berpindah-pindah agar dokumen-dokumen penting yang tersimpan tak jatuh ke tangan belanda.
Bagian-bagian Museum Geologi
Museum Geologi menempati bangunan bergaya Art-Deco yang terdiri dari dua lantai. Sebagian ruangan yang terdiri di lantai I dan II difungsikan sebagai ruang pamer dan boleh dikunjungi oleh wisatawan umum. Berikut adalah bagian-bagian ruangan di Museum Geologi Bandung.
Lantai I
Ruang Orientasi menampilkan peta geografis Indonesia dalam bentuk layar lebar. Animasi yang menampilkan kondisi dan aktivitas geologi di Indonesia juga dapat disaksikan di sini.
Ruang Sayap Barat terdiri atas beberapa kamar berbeda yang menampilkan informasi mengenai hipotesis pembentukan bumi dalam tata surya; susunan tektonik regional yang mempengaruhi pembentukan geologi Indonesia; dan kondisi geologi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
Ruang Sayap Barat di Museum Geologi juga memberikan informasi lengkap tentang jenis-jenis batuan dan mineral di berbagai wilayah Nusantara. Selain itu, wisatawan juga bisa menyaksikan gambaran berbagai aktivitas studi geologi di Indonesia termasuk alat-alat yang digunakan, fasilitas pemetaan dan penelitian, juga hasil studi yang diperoleh.
Ruang Sayap Timur memamerkan gambaran dan sisa-sisa makhluk hidup yang pernah tinggal dan tumbuh di bumi mulai dari yang paling primitif sampai modern. Informasi di Ruang Sayap Timur disajikan dalam bentuk panel-panel yang menggambarkan kondisi bumi beserta makhluk hidup di dalamnya sejak 4,5 miliar tahun yang lalu hingga saat ini. Fosil asli manusia purba hingga fosil tiruan dinosaurus jenis T-Rex yang tersusun rapi hingga menyerupai aslinya juga dapat ditemukan di ruangan ini.
Lantai II
Ruang Tengah di Lantai II Museum Geologi Bandung memamerkan maket (tiruan) tambang emas terbesar di dunia yaitu Tambang Grasberg di Gunung Tengah, Papua. Di sekeliling maket, tertata contoh batu-batuan dan mineral yang terdapat di provinsi Papua. Wisatawan juga bisa menyaksikan miniatur model alat bor pertambangan minyak dan gas bumi.
Ruang Timur terbagi atas tujuh ruang kecil yang berbeda. Tiap-tiap ruang memberikan informasi mengenai aspek positif dan negatif dari cabang ilmu bumi (geologi) terhadap kehidupan masyarakat dunia, khususnya di Indonesia.
Ruang 1 berisi informasi tentang kegunaan batu-batuan dan mineral untuk manusia.
Ruang 2 berisi rekaman aktivitas eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral.
Ruang 3 berisi informasi tentang penggunaan mineral dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang 4 berisi gambaran pemrosesan dan pengelolaan komoditas dan energi mineral.
Ruang 5 berisi aspek negatif dari geologi misalnya gunung meletus, tanah longsor, dll.
Ruang 6 berisi aspek positif dari geologi misalnya dalam mendeteksi aktivitas gunung berapi.
Ruang 7 berisi informasi tentang eksploitasi sumber daya yang dilakukan manusia dan akibatnya jika dilakukan secara terus menerus.
Ruang Barat berfungsi sebagai ruang kerja staf museum.
Lokasi Museum Geologi
Museum Geologi berlokasi di jantung kota Bandung, tepatnya di Jalan Diponegoro Nomor 57, dekat Kebun Binatang Bandung. Karena lokasinya yang strategis, wisatawan bisa dengan mudah mencapai Museum Geologi menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum (angkot). Di sekeliling Museum Geologi, wisatawan bisa menemukan berbagai bangunan penting kota Bandung seperti Gedung Sate, Gereja Kristen Indonesia, dan Universitas Padjajaran. Amaris Hotel Cimanuk dan Holiday Inn Bandung adalah contoh-contoh hotel yang lokasinya berdekatan dengan Museum Geologi.
Alamat Museum Geologi Bandung:
Jl. Diponegoro No. 57
Bandung, 40122
Jawa Barat – Indonesia
Jam Kunjungan Museum Geologi
Berikut adalah rincian jam operasional Museum Geologi Bandung:
Senin – Kamis pukul 09.00 – 15.00 WIB
Sabtu & Minggu pukul 09.00 – 13.00 WIB
*Museum Geologi tutup setiap hari Jumat dan libur nasional untuk pengecekan dan pemeliharaan benda-benda koleksi.
Tiket Masuk Museum Geologi
Berikut adalah rincian harga tiket masuk Museum Geologi Bandung:
Pelajar / Mahasiswa: Rp2.000 per orang
Wisatawan Umum: Rp3.000 per orang
Wisatawan Asing: Rp10.000 per orang
Please visit our website: www.abigailrental.com
Sejarah Museum Geologi Bandung
www.abigailrental.com
Pembangunan Museum Geologi Bandung berawal dari berlangsungnya revolusi industri di Eropa pada pertengahan abad ke-18. Pada saat itu, pemerintah Belanda sadar akan pentingnya bahan tambang dan galian sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda kemudian mendirikan lembaga bernama Dienst van het Mijnwezen yang berfungsi menyelidiki kondisi geologi dan tambang di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 1850.
Sebagai tempat untuk menganalisa dan menyimpan contoh batu-batuan, fosil, dan mineral yang telah diselidiki, pemerintah Belanda membangun Geologisch Museum di kota Bandung pada tahun 1928. Tempat inilah yang kemudian kita kenal sebagai Museum Geologi Bandung. Menempati gedung kuno bergaya Art Deco, Museum Geologi diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 16 Mei 1929, dua hari menjelang pembukaan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 yang berlangsung di Bandung tanggal 18-24 Mei 1929.
Daya Tarik Museum Geologi Bandung
Koleksi batu-batuan, mineral, dan fosil unik dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi daya tarik utama dari Museum Geologi Bandung. Museum ini menyimpan fosil manusia purba pertama di dunia, fosil dinosaurus yang super besar, hingga koleksi meteorit yang pernah jatuh di wilayah Indonesia. Meteorit paling mengesankan yang tersimpan di Museum Geologi Bandung memiliki berat sekitar 156 kg. Benda tersebut menembus atmosfer bumi dan jatuh di Jatipengilon, Madiun pada 30 Maret 1884. Koleksi lainnya yang dipamerkan di Museum Geologi adalah berbagai jenis batu-batuan dan mineral yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Nusantara sejak tahun 1850.
Selain memamerkan benda-benda koleksi yang menarik, Museum Geologi Bandung juga memberikan informasi mengenai kondisi geologi di wilayah-wilayah Indonesia menggunakan sekumpulan alat peraga. Keberadaan informasi ini menjadikan Museum Geologi sebagai tempat yang tepat untuk melakukan studi pendahuluan bagi para peneliti bidang geologi sebelum terjun ke penelitian lapangan. Museum Geologi juga bisa berfungsi sebagai tempat pembelajaran non formal yang menarik bagi pelajar ataupun mahasiswa bidang geologi.
Ternyata, selain berperan sebagai pusat edukasi dan wisata, Museum Geologi juga menyimpan sejarah panjang yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Didirikan sejak tahun 1929, Museum Geologi berpindah-pindah kepengurusan dari pemerintah Belanda ke Jepang hingga akhirnya ke tangan pemerintah Indonesia. Perjuangan tak selesai sampai disitu. Paska kemerdekaan, pengelolaan Museum Geologi masih terus berpindah-pindah agar dokumen-dokumen penting yang tersimpan tak jatuh ke tangan belanda.
Bagian-bagian Museum Geologi
Museum Geologi menempati bangunan bergaya Art-Deco yang terdiri dari dua lantai. Sebagian ruangan yang terdiri di lantai I dan II difungsikan sebagai ruang pamer dan boleh dikunjungi oleh wisatawan umum. Berikut adalah bagian-bagian ruangan di Museum Geologi Bandung.
Lantai I
Ruang Orientasi menampilkan peta geografis Indonesia dalam bentuk layar lebar. Animasi yang menampilkan kondisi dan aktivitas geologi di Indonesia juga dapat disaksikan di sini.
Ruang Sayap Barat terdiri atas beberapa kamar berbeda yang menampilkan informasi mengenai hipotesis pembentukan bumi dalam tata surya; susunan tektonik regional yang mempengaruhi pembentukan geologi Indonesia; dan kondisi geologi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
Ruang Sayap Barat di Museum Geologi juga memberikan informasi lengkap tentang jenis-jenis batuan dan mineral di berbagai wilayah Nusantara. Selain itu, wisatawan juga bisa menyaksikan gambaran berbagai aktivitas studi geologi di Indonesia termasuk alat-alat yang digunakan, fasilitas pemetaan dan penelitian, juga hasil studi yang diperoleh.
Ruang Sayap Timur memamerkan gambaran dan sisa-sisa makhluk hidup yang pernah tinggal dan tumbuh di bumi mulai dari yang paling primitif sampai modern. Informasi di Ruang Sayap Timur disajikan dalam bentuk panel-panel yang menggambarkan kondisi bumi beserta makhluk hidup di dalamnya sejak 4,5 miliar tahun yang lalu hingga saat ini. Fosil asli manusia purba hingga fosil tiruan dinosaurus jenis T-Rex yang tersusun rapi hingga menyerupai aslinya juga dapat ditemukan di ruangan ini.
Lantai II
Ruang Tengah di Lantai II Museum Geologi Bandung memamerkan maket (tiruan) tambang emas terbesar di dunia yaitu Tambang Grasberg di Gunung Tengah, Papua. Di sekeliling maket, tertata contoh batu-batuan dan mineral yang terdapat di provinsi Papua. Wisatawan juga bisa menyaksikan miniatur model alat bor pertambangan minyak dan gas bumi.
Ruang Timur terbagi atas tujuh ruang kecil yang berbeda. Tiap-tiap ruang memberikan informasi mengenai aspek positif dan negatif dari cabang ilmu bumi (geologi) terhadap kehidupan masyarakat dunia, khususnya di Indonesia.
Ruang 1 berisi informasi tentang kegunaan batu-batuan dan mineral untuk manusia.
Ruang 2 berisi rekaman aktivitas eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral.
Ruang 3 berisi informasi tentang penggunaan mineral dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang 4 berisi gambaran pemrosesan dan pengelolaan komoditas dan energi mineral.
Ruang 5 berisi aspek negatif dari geologi misalnya gunung meletus, tanah longsor, dll.
Ruang 6 berisi aspek positif dari geologi misalnya dalam mendeteksi aktivitas gunung berapi.
Ruang 7 berisi informasi tentang eksploitasi sumber daya yang dilakukan manusia dan akibatnya jika dilakukan secara terus menerus.
Ruang Barat berfungsi sebagai ruang kerja staf museum.
Lokasi Museum Geologi
Museum Geologi berlokasi di jantung kota Bandung, tepatnya di Jalan Diponegoro Nomor 57, dekat Kebun Binatang Bandung. Karena lokasinya yang strategis, wisatawan bisa dengan mudah mencapai Museum Geologi menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum (angkot). Di sekeliling Museum Geologi, wisatawan bisa menemukan berbagai bangunan penting kota Bandung seperti Gedung Sate, Gereja Kristen Indonesia, dan Universitas Padjajaran. Amaris Hotel Cimanuk dan Holiday Inn Bandung adalah contoh-contoh hotel yang lokasinya berdekatan dengan Museum Geologi.
Alamat Museum Geologi Bandung:
Jl. Diponegoro No. 57
Bandung, 40122
Jawa Barat – Indonesia
Jam Kunjungan Museum Geologi
Berikut adalah rincian jam operasional Museum Geologi Bandung:
Senin – Kamis pukul 09.00 – 15.00 WIB
Sabtu & Minggu pukul 09.00 – 13.00 WIB
*Museum Geologi tutup setiap hari Jumat dan libur nasional untuk pengecekan dan pemeliharaan benda-benda koleksi.
Tiket Masuk Museum Geologi
Berikut adalah rincian harga tiket masuk Museum Geologi Bandung:
Pelajar / Mahasiswa: Rp2.000 per orang
Wisatawan Umum: Rp3.000 per orang
Wisatawan Asing: Rp10.000 per orang
Please visit our website: www.abigailrental.com
Komentar
Posting Komentar